Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Fajar Priyanto K,.S.T .
Wartatapanulinews.blogspot.com, TAPTENG | Lanal Sibolga gelar Sosialisasi
keselamatan pelayaran dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan TA. 2018.
Pandan, Lubuk Tukko 03 Agustus 2018.
"Saya sebagai Danlanal Sibolga Komunikasi
sosial itu harus tetap terjalin kepada masyarakat pesisir dan nelayan, karena
di kita ada yang namanya pembinaan potensi maritim, karena kami sebagai pembina
maritim ini harus bisa melangsungkan lingkungan hidup dilaut dan ekosistem
laut. Itu yang harus kita jaga.” Sebut Letkol Laut (P) Fajar Priyanto
K,.S.T .
Dalam tahun 2018 banyaknya nelayan kecil tidak
terselamatkan saat gelombang tinggi Danlanal Sibolga menyampaikan, tidak pernah
memperhatikan yang namanya keselamatan bagi dirinya walaupun dia paham dengan
lingkungan.
“Kalau dia tidak melaut otomatis dapurnya tidak
berasap. Jangan juga memaksakan diri, karena di pantai barat ini cuaca nya
sangat extrim bukan seperti di pantai timur sana mau selama satu bulan bisa
tenang. Lihat di pantai barat ini cuacanya mau satu bulan terus extrim” Kata
Fajar
Setelah dalam pelaksanaan Sosialisasi keselamatan
pelayaran dan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan TA. 2018. Pandan di
Lubuk Tukko. Disinggung dengan bantuan buat nelayan kecil. Danlanal
menyampaikan, untuk sementara pihaknya akan prioritaskan untuk kedepan akan
mengajak pemerintah bersinergi untuk membantu nelayan-nelayan kecil nantinya.
“Ayo bagaimana untuk memikirkan masyarakat pesisir
dan nelayan yang ada di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Karena saya
yakin yang namanya left jaket (pengaman) mereka tidak punya. Memang ada alat
pelampung sebagai left jaket, pastinya itu mengeluarkan dana yamg cukup besar. Pastinya
selain jaket pelampung masih ada alat murah untuk biaya tersebut.
Alat tangkap
yang ramah lingkungan merupakan alat tangkap seperti, secara garis besar itu
sudah diatur di Permen nomor 2 disitu tertulis banyak alat tangkap yang tidak
ramah lingkungan dan ramah lingkungan.
“Saya garis bawahi ada alat tangkap tidak ramah
lingkungan seperti alatrol dan handak itu yang saya larang. Kan yang ramah
lingkungan masih banyak alat tangkap seperti jaring sesuai ukuran itulah yang
namanya ramah lingkungan, karena permen nomor 2 itu sudah diatur lengkap disitu”
Ujar Fajar
Disamping itu Dinas Perikanan Tapanuli Tengah juga harus
mensosialisasikan seperti ini, memang sudah mereka laksanakan artinya mereka
tidak bosan-bosannya untuk membuat sosialisasi kepada masyarakat.
“Buat apa dapat hasilnya banyak tapi kalau tidak
ramah lingkungan buat apa. Artinya kan pendapatannya sesaat. Lagian juga setiap
tahun jangkauannya juga bertambah, yang dulunya di radius 3mil dia dapat hasil,
pada tahun berikutnya dia menjangkau 4,5,6 mil bahkan nambah terus. Sehingga keselamatannya
tidak bisa terjaga” Terang Danlanal
Disamping itu banyaknya informasi publik bahwa masih
banyaknya penangkapan ikan dengan bahan peledak. Letkol Laut (P) Fajar Priyanto
K,.S.T. mengutarakan laporkan langsung kepada Angkatan Laut sebagai lembaga
hukum.
“Disitu ada tindak pidana di laut, masyarakat saya
himbau untuk memberikan informasi kami pasti tindak lanjuti, seperti selama ini
yang kami lakukan, karena pelaku-pelaku ini sudah mempunyai jaringan dimana –
mana sehingga sulit mengetahui keberadaan mereka saat melakukan aksinya di
laut, tetapi selama saya menjabat sebagai Danlanal sudah ada tiga kita tangkap
kapal dengan menggunakan bahan peledak” Tandas Danlanal.
Kegiatan seremonial ini disambut antusias masyarakat
Kelurahan Lubuk Tukko Baru, ditambah
lagi kehadiran masyarakat dari hajoran dalam mengikuti kegiatan sosial
tersebut.
Dalam kegiatan sosialisasi dihadiri Kepala Perikanan
Tapteng, Camat Pandan, Lurah Lubuk Tukko Baru dan Induk, Danramil 0211/TT
Pandan, Kepling Lubuk Tukko.(BS)



Komentar
Posting Komentar