Giat Agustusan Komunitas Sibolga-Tapteng Lakukan Penaikan Bendera Dari Bawah Laut


Tim penyelam sebanyak lima orang saat lakukan aksi penaikan bendera sang saka merah putih dari bawah laut | Foto : Benny.s (allen) 


Wartatapanulinews.blogspot.com, Sibolga  | Perayaan HUT RI ke 73 disejumlah kota terus berlanjut hingga hari ini, Minggu, 19 Agustus 2018. Salah satunya berlangsung di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Puncak peringatan kemerdekaan diisi dengan penaikan bendera merah putih dari dalam laut menuju atas permukaan laut di Perairan Sibolga.

Penaikan bendera merah putih merupakan puncak acara dari 17-an yang digalang oleh antar komunitas yang ada di Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

"Penaikan bendera merah putih ini dari bawah laut sebagai puncak acara perayaan kemerdekaan. Kita bekerjasama dengan berbagai kelompok disini", ujar Ketua Panitia, Maecena Adhara Donnya di Sibolga pada Minggu, 19 Agustus 2018.



Dari pantauan dilapangan, proses pengebaran bendera dilakukan mulai pukul 12.30 WIB. Penyelam berjumlah 5 orang berangkat dari dermaga ke titik penaikan bendera berjarak sekitar 50 meter. Disana sebuah tiang sudah dipasang dari dasar permukaan laut dikedalaman sekitar 7 meter. Tiang menjulang keatas hingga keatas permukaan laut.

Sampai dititik pusat penaikan bendera, para penyelam langsung masuk kedalam air dan menyiapkan bendera ditiang. Sedangkan beberapa orang yang melakukan snorkling menjaga tiang agar tetap mampu berdiri tegak. Sebab, hembusan angin yang kencang membuat tiang sempat miring.


Sementara ditepi dermaga, walikota bersama wakil walikota, masyarakat dan para undangan lainnya bersiap menunggu bendera bersiap untuk dikibarkan.

Begitu bendera telah siap disimpul ke tali, penyelam dan masyarakat ditepi dermaga pun kompak menyeleraskan penaikan bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ditengah hembusan angin, bendera perlahan-perlahan naik dari bawah, menembus permukaan air dan naik hingga ke puncak tiang.

Penghormatan kepada sang saka merah putih pun tidak luput dilakukan oleh tim penyelam, pengamanan disekitar pusat penaikan bendera dan masyarakat ditepi dermaga. Suasana khidmat terasa hingga bendera ikut melambai mengikuti hembusan angin.



Usai upacara selesai, penyelam pun turut mengucapkan syukur karena telah selesai melaksanakan tugasnya.

"Dengan kerjasama tim yang baik, alhamdulillah bendera bisa dikibarkan dari dalam laut. Ini berkat dukungan kita bersama. Terutama kepada media yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online (IWO)", ujar salah seorang penyelam, Hendra Dharmalius, usai proses upacara bendera.

Hendra menjelaskan jika secara umum proses pengibaran bendera tidak mengalami kendala berarti. Hanya saat arus ombak yang cukup kuat, membuat para penyelam sedikit kesulitan menempatkan posisi saat dalam posisi standing.

Selain itu, kontur permukaan laut menjadi hal lain yang menjadi tantangan. Sebab dilokasi penyelaman, konturnya terdiri dari pasir dan lumpur. Sehingga pandangan pun sedikit terbatas.

Namun pengalaman selama penyelaman membuat para penyelam mampu mengatasi segala rintangan yang muncul.
"Itu yang jadi kendala kita tapi akhirnya mampu diatasi. Ini juga jadi pengalaman buat kita untuk acara berikutnya. Supaya kedepan bisa lebih sempurna lagi kedepannya", harap Hendra yang juga menjabat sebagai Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Sibolga.

Usai pelaksanaan pengibaran bendera, rangkaian kegiatan acara terus berlanjut. Berbagai perlombaan, donor darah, taman bacaan dan mencicipi Kopi Tao asal Dolok Sanggul disiapkan oleh panitia.

Walikota Sibolga, Syarfi Hutahuruk, yang turut hadir dilokasi ikut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komunitas di Sibolga dan Tapanuli Tengah tersebut.
"Jajaran Pemerintah Kota Sibolga dan seluruh Forkopimda yang hadir menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan kepada panitia penyelenggaran giat komunitas Sibolga-Tapteng, yang menyelenggarakan kegiatan unik ini", ujar Syarfi.

Syarfi menyampaikan jika kegiatan tersebut menunjukkan kreativitas dan semangat kalangan muda. Apalagi ini menjadi kegiatan yang pertama kali dilakukan di Kota Sibolga dan mendorong untuk terus berlanjut pada tahun berikutnya.

Kegiatan-kegiatan seperti yang dilaksanakan tersebut juga diharapkan mampu memupuk persatuan ditengah-tengah masyarakat.

"Acara seperti ini dalam rangka meningkatkan persatuan, mengisi pembangunan dan mengisi kreativitas anak bangsa. Dan juga meningkatkan rasa kebangsaan kita, menjaga dan mengawal semangat kebersamaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945", tutup Syarfi

Rangkaian kegiatan acara ditutup dengan aksi bersih-bersih pantai dan melaksanakan aksi menghadap ke laut. Pesannya adalah Indonesia yang merupakan negara bahari harus dicintai oleh masyarakatnya. Sehingga pantai harus selalu dijaga dan dirawat dengan seksama. (iwo)

Komentar